“Secara petroleum system, sangat berbeda. Kalau itu (cadangan) terbukti, orang pasti akan ke sana,†kata Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengeboran yang dilakukan Total E&P tersebut, Dirjen Migas bersama Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko serta Pemda Bengkulu telah mengunjungi lokasi itu. “Ini laut dalam kedua yang pernah di-drill setelah Selat Makassar,†imbuh Edy.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengeboran cukup besar yaitu untuk kedalaman 950 meter mencapai US$ 1 juta. Jika pengeboran dilakukan lebih jauh lagi, maka biaya yang dikeluarkan lebih besar dan hal itu menjadi tanggungan KKKS.
Mengenai besaran cadangannya, lanjut Edy, belum dapat diketahui sebelum ada penemuan. Meski demikian, jika perusahaan migas besar mau melakukan pengeboran, menurut dia, pasti hasil analisa perusahaan tersebut terdapat cadangan yang cukup menjanjikan. (TW)